Rabu, 26 Desember 2012

Menyapih Anak

Sebagai seorang ibu dari putri yang lucu, aku bertekad memberikan yang terbaik untuk anakku. salah satunya dengan memberi ASI selama 2 tahun. 18 Desember 2012 kemarin merupakan perayaan hari lahir anakku Tatya yang ke 2 tahun. Tak ada pesta meriah, secara masih 2 tahun, menurutku belum terlalu mengerti. di samping itu juga karena alasan ekonomi, hehehe... hanya nasi kuning yang dibagikan ke tetangga dan rekan-rekan. Karena mamaku alias Omanya Tatya mau datang tanggal 19-nya, menurut hematku "meriah-meriah"nya nanti saja. Menunggu beliau datang.

Jadi saat mamaku datang, kami memeriahkan perayaan ulang tahun anakku dengan bernyanyi, mendoakan, tiup lilin, potong kue, dan tak lupa didokumentasikan oleh suamiku. Saat tau mama mau datang, aku memang sudah memesan dibawakan sesuatu untuk menyapih. Apa saja, secara aku belum pernah menyapih anak. sesuatu itu bisa jamu, atau apalah, orang Jawa lebih banyak ramuannya.

Dan sama mama aku dibawakan tanaman brotowali. Sejenis bahan jamu yang rasanya pahit. Cara pakainya dengan dioleskan ke payudara. Saat itu aku merasa belum mantap menyapih Tatya. Rasanya masih kasihan, selain itu juga dengan menyusui momen kedekatan lahir batin ibu-anak kerasaaa banget! Oke, waktu berlalu. Hari Minggu mamaku pulang ke Temanggung. Malamnya gantian keluarga mertua datang. Mereka ingin menghabiskan waktu liburan di Jakarta.

Melihat Tatya belum juga disapih, ibu mertua menasihatiku agar segera melakukannya. Katanya kalau terlalu lama si anak bisa keenakan dan susah menyapihnya. Hal inilah yang membuatku menguatkan hati dan memutuskan melakukannya. Akhirnya kemarin pagi, hari Selasa, 25 Desember 2012 pukul 08.00 aku melakukannya. Tatya seperti biasa merengek "Mimik Amma ...", jauh hari sebelumnya aku sudah sering bilang "Nak, kalau udah 2 tahun ga boleh mimik Amma lagi ya, mimiknya gantian buat adeknya Tatya.". Tatya cuma nglihatin dengan mata polosnya.

Setelah sedikit merasakan mimik Ammanya, dia langsung melepaskan dan mengernyit aneh. "Sekarang mimik Amma pahit kan? Mau mik Amma?" tanyaku, dia langsung menggeleng keras. Alhamdulillah berhasil.  Malamnya agak cemas, bagaimana tidurnya ya, biasanya kan dengan mimik Ammanya. Sepertinya Tatya pingin mimik si, soalnya guling-gulingan di tempat tidur terus bilang 'Mimik Amma...nggaak..." Lucu, kayak keceplosan gitu. Kasihan, tapi aku sudah memutuskan dan terus menguatkan hati bahwa ini adalah untuk kebaikan dia sendiri. Tak lama dia tertidur sendiri dengan memeluk guling dan tangannya memegangi tanganku. ALhamdulillah ya Allah. Sejak pagi itu sampai sekarang, Tatya tidak mau mimik Ammanya lagi.

Tak sabar rasanya pulang kerja dan segera memeluknya. Mengatakan bahwa dia pintar, memberitahunya bahwa Ammanya sangat sayang padanya....



Ri2s




Tidak ada komentar:

Posting Komentar